Banyak orang mendengar anjuran untuk minum delapan gelas air setiap hari, tetapi tidak semua tahu bahwa kebutuhan cairan sebenarnya berbeda bagi setiap individu. Jumlah air yang dibutuhkan tubuh tergantung pada berat badan, tingkat aktivitas, kondisi cuaca, dan jenis makanan yang dikonsumsi. Misalnya, seseorang yang berolahraga intens di bawah terik matahari tentu memerlukan lebih banyak cairan dibandingkan dengan seseorang yang bekerja di dalam ruangan sejuk.
Salah satu mitos yang sering beredar adalah bahwa semua cairan, termasuk kopi atau teh, dapat menggantikan air putih sepenuhnya. Padahal, minuman berkafein bersifat diuretik ringan yang justru dapat meningkatkan pengeluaran cairan tubuh. Oleh sebab itu, meskipun tidak perlu menghindari kopi atau teh sepenuhnya, tetap disarankan untuk menyeimbangkannya dengan cukup air putih agar tubuh tidak mengalami dehidrasi ringan.
Ada juga anggapan bahwa terlalu banyak minum air dapat membuat tubuh “lebih sehat”. Faktanya, konsumsi air berlebihan justru bisa mengganggu keseimbangan elektrolit, terutama jika dilakukan dalam waktu singkat tanpa kebutuhan yang jelas. Tubuh memiliki kemampuan alami untuk memberi sinyal saat membutuhkan cairan — dan mengikuti sinyal tersebut merupakan cara terbaik untuk menjaga keseimbangan alami tubuh.
Pemahaman yang benar tentang hidrasi membantu kita tidak terjebak dalam mitos yang berlebihan. Kuncinya bukan pada jumlah gelas yang harus diminum, tetapi pada kesadaran untuk mendengarkan tubuh dan menjaga kebiasaan minum yang konsisten. Dengan begitu, kebutuhan cairan akan terpenuhi secara alami, mendukung kesehatan tubuh, serta membuat kita tetap bugar dan berenergi sepanjang hari.


Be First to Comment